Minggu, 09 September 2018

Mutiara Nasehat

Ketahuilah oleh kita, bahwasanya di dalam kehidupan dunia, tidak ada perkara yang paling besar, tidak ada perkara yang paling penting, semua perkara adalah kecil.

Perkara yang besar hanyalah ketika kita dihadapkan dihadapan Allah Ta'ala sedang kita tidak mempunyai amalan-amalan, yang ada hanyalah bentangan-bentangan, lembaran-lembaran dan catatan-catatan dosa, maksiat dan keburukan kita. 

Tatkala kita berhadapan dengan Allah Ta'ala dengan membawa keburukan-keburukan, itulah perkara yang paling besar. 

Allah, yang telah memberi kita kehidupan, Allah memberi rezeki, makan dan minum dan semua kebutuhan-kebutuhan kita, lalu kita mendurhakai Allah, pantaskah?! 

Jika sekiranya kita adalah seorang anak, dimana orang tua memberi makan dan minum, pakaian, membesarkan dengan susah payah, lalu tatkala dewasa kita mendurhakainya, pantaskah?!

Dan ini dalam perkara makhluk. Bagaimanakah dengan Allah, tentulah lebih besar dari yang demikian itu.

Maka barangsiapa yang  mengorbankan akhiratnya untuk dunianya, niscaya ia tidak akan mendapatkan kedua-duanya. Ia tidak  akan mendapatkan akhirat dan tidak akan mendapatkan dunia.

Akan tetapi, barangsiapa yang mengorbankan dunianya untuk akhiratnya niscaya ia akan mendapatkan kedua-duanya.

ketika seseorang lebih memilih Allah, maka Allah yang akan menyelesaikan urusan-urusannya.

Maka perbanyaklah berdoa kepada Allah 'Azza Wa Jalla, semoga Allah memberi pertolongan dan kebaikan-kebaikan kepada kita.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam pernah menasehati kita dalam sabdanya: 
"BARANGSIAPA YANG AMBISINYA ADALAH UNTUK KEHIDUPAN AKHIRAT NISCAYA ALLAH AKAN MEMBERI KEKAYAAN PADA HATINYA.."

Allah akan menanamkan kekayaan pada hatinya sehingga hatinya merasa kaya, lalu ia pun tidak bisa diiming- imingi dengan dunia, karena ambisinya adalah akhirat. 

"DAN ALLAH AKAN MENGUMPULKAN URUSAN- URUSANNYA YANG BERCERAI-BERAI, DAN DUNIA AKAN DATANG DALAM KEADAAN DIPAKSA.."

MasyaAllah, lihatlah kehidupan orang- orang alim, dunia datang kepada mereka namun mereka mencampakkannya. datang rumah- rumah mewah, mobil- mobil mewah, harta benda yang begitu banyak namun mereka mencampakkanya. Tanpa mereka meminta, dunia mendatangi mereka.  

"...AKAN TETAPI BARANGSIAPA YANG AMBISINYA HANYA UNTUK DUNIA SAJA, MAKA ALLAH AKAN MENJADIKAN KEMISKINAN MEMBAYANG- BAYANGI KEDUA MATANYA..." 

Demikianlah rasa takut akan kemiskinan dan rasa takut akan kefakiran selalu ada pada pelupuk matanya. 

".. DAN ALLAH AKAN MEMCERAI - BERAIKAN URUSANNYA, DAN DUNIA TIDAK AKAN DATANG KEPADANYA KECUALI SEBATAS YANG ALLAH TELAH TAKDIRKAN KEPADANYA, TIDAK LEBIH." (HR. TIRMIDZI dalam Sunannya).

Oleh karena itu bersabar, bersabar, dan bersabar. 

Sabar dalam beramal, sabar dalam berdoa, bersabar dalam ketaatan kepada Allah, serta perkara- perkara yang Haq.

Karena keselamatan diakhirat adalah hal yang jauh lebih penting dibanding perkara- perkara keduniaan. 

Ketika semua orang meninggalkan kita, bukankah kita mempunyai Malaikat- Malaikat Allah?!

Ketika semua orang memusuhi kita, bukankah kita punya Allah?! 

Lalu siapakah yang lebih tinggi dari manusia- manusia itu?! 

"ALLAH" yang lebih tinggi. 

Maka mintalah kepada Allah. 

Kita punya Allah Yang Maha Besar, Yang Maha Kaya, Yang Maha Perkasa. 

Baarakallahu Fiikum


Penulis: Al- Ustadz Junaid Ibrahim Iha Hafizhahullah



2 komentar: