Disebutkan
dalam shohih muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda
yang artinya: “Sesungguhnya akan
dibangkitkan setiap orang sesuai dengan keadaan wafatnya.”
Demikianlah... Jika seseorang
wafat dalam keadaan baik maka akan dibangkitkan dalam keadaan baik pula, dan
jika seseorang wafat dalam keadaan yang jelek maka akan dibangkitkan dalam
keadaan yang jelek pula. Kita
berlindung kepada Allah dari wafat dalam keadaan yang jelek. Dan sesungguhnya diantara manusia ada
yang mendekatkan diri kepada Allah dengan beberapa keadaan, yakni:
Pertama, ada yang mendekatkan diri
kepada Allah hanya dengan rasa harap semata. Hingga yang terjadi hanyalah
harapan akan rahmat dan karunia Allah tanpa melakukan amalan shalih. Dengan
prinsip inilah muncul pemikiran bahwa meninggalkan amalan tidak mempengaruhi
iman, tentunya inilah yang disebut dengan murji'ah.
Kedua, ada pula yang mendekatkan diri kepada Allah dengan rasa takut saja,
sehingga dari rasa takut yang sangat ini membuat mereka memposisikan Allah
seperti raja yang sangat kejam lalu mendorong mereka untuk berbuat amal
sebanyak-banyak sampai keluar dari batasan syari'at, bahkan mengkafirkan setiap
orang yang melakukan dosa besar. Dan inilah bagian dari ciri khawarij.
Ketiga, adapula yang mendekatkan diri kepada Allah
dengan rasa cinta saja. Dengan rasa cinta yang tinggi membawa mereka sampai
pada tingkat merekayasa dan menghalalkan berbagai macam bentuk ibadah yang
tidak diidzinkan oleh syari'ah dengan alasan cinta kepada Allah, hingga
terjadilah berbagai bentuk pengkultusan terhadap peninggalan-peninggalan
orang-orang shalih, menenangkan hati dengan berbagai macam jenis musik dan lain
sebagainya, dengan dasar cinta dan ingin mendekatkan diri kepada Allah. Inilah
bentuk dan pola para sufi dalam menjalankan agama.
Adapun ahlus sunnah, adalah
mereka yang beribadah kepada Allah sesuai dengan syari'at Allah yang berada
diantara berbagai sikap ekstrem tersebut dengan penuh keadilan dan sikap
pertengahan, yaitu mereka beribadah kepada Allah dengan rasa harap akan rahmat
dan karunia Allah serta takut akan adzab-Nya dan dengan rasa cinta yang
mendalam melaksanakan berbagai bentuk ketaatan tersebut.
-----------------
Ya akhi... sesungguhnya
engkau tidak tahu dengan amalan apa engkau akan menghadap Allah Tabaaraka Wa
Ta'ala.
Ya akhi... engkau tidak tahu
pula berapa lama engkau akan hidup di dunia ini, dan dengan keadaan bagaimana
engkau akan mengakhiri hidupmu.
Perhatikanlah dirimu dalam
beramal dan jangan engkau melalaikan sisa usiamu, biarlah dalam kehidupan ini
engkau merasa terasingkan dan seolah berjalan sendiri karena kehidupan akhirat
jauh lebih baik dan abadi. Jika engkau tidak punya teman di kehidupan dunia ini
maka yakinlah engkau punya banyak bidadari diakhirat kelak jika engkau adalah
orang yang baik.
Ya akhi... mengapa engkau
cemburu pada kehidupan dunia dan engkau tidak cemburu pada kehidupan akhirat?
Ketahuilah, bahwa jannah adalah sesuatu yang baik dan tidak akan
memasukinya kecuali orang-orang yang baik pula. Wallahu Waliyyut
Taufiq---------------------------------------------------
Ditulis Oleh: Al-Ustadz Junaid Ibrahim Iha Hafizhahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar