بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan memohon pertolongan Allah, berikut ini
adalah beberapa atsar yang kami ketengahkan sebagai contoh gambaran akan
kehidupan Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam dan pesan para ulama terkait
kehidupan yang diisi dengan sifat qona'ah.
Pertama:
Dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda :
قَدْ أَفْلَحَ
مَنْ أَسْلَمَ ، وَرُزِقَ كَفَافًا ، وَ قَنَعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
"Sungguh beruntung orang yang masuk islam, dan diberikan rizki cukup,
serta merasa puas (cukup) dengan apa yang diberikan Allah
kepadannya" (HR Muslim).
Kedua: Dari
Nu'man bin Basyir, ia berkata,
ألسْتُمْ
فِي طَعَامٍ وَ شَرَابٍ مَا شِئْتُمْ ؟ لَقَدْ رَأَيْتُ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ مَا يَجِدُ مِنْ الدَّقَلِ ، مَا يَمْلأً بِهِ بَطْنَهُ
"Bukankah kalian sekarang dalam keadaan
serba kecukupan (makan dan minum sesuka kalian/ semuanya ada)? Sungguh aku
telah melihat nabi kalian tidak mendapati kurma yang jelek sekalipun, yang
dapat mengisi perutnya (yang dapat mengenyangkan)" (HR. Muslim).
Ketiga: Dari Abu Musa, ia berkata,
:إنما
أهلك من كان قبلكم هذا الدينار و الدرهم و هما مهلكاكم
"Hanyalah perkara yang membinasakan
orang- orang sebelum kalian adalah dinar dan dirham ini, dan keduanya adalah
yang membinasakan kalian"
(Ibnu Abi Syaibah Dalam Mushannafnya No 34802).
(Ibnu Abi Syaibah Dalam Mushannafnya No 34802).
KETERANGAN:
Perhatikan bagaimana kehidupan Rasulullah, sebagai
nabi yang paling utama. Beliau berada dalam keadaan yang sangat
sederhana, baik dari sisi makanan maupun pakaian sebagaimana datang dalam
riwayat-riwayat yang shahih.
Dan Anda adalah pengikut Rasulullah Muhammad Shalallahu
'alaihi wa sallam, maka tidak ada pilihan lain kecuali harus menjadikan beliau
sebagai teladan.
Serta hal ini merupakan nasihat kepada para
da'i yang liurnya menetes ketika berhadapan dengan harta dunia. Ingatlah bahwa engkau adalah penyambung lisan
para ulama, pembagi warisan para nabi, maka engkau harus ingat bahwa yang
menjadi teladanmu adalah Rasulullah yang
kehidupannya penuh kesederhanaan.
Engkau bukanlah konglomerat yang berganti
mobil mewah dan bangun rumah megah. Takutlah engkau terhadap kehidupan
para pendeta yang memakan harta kaumnya dengan atas nama agama, yayasan dan
proposal menjadi tameng penglaris perekrut harta ummat.
Imam Al- wadi'y rahimahullah berkata:
:طلب
العلم يعتبر سببا من الأسباب غعليك أن يعتمد على الله سبحانه و تعالى و أن تبتعد
عن الوظائف التى تبعدك عن طلب العلم و تقسي قلبك
"Menuntut ilmu dianggap sebagai sebab
dari berbagai sebab, maka wajib bagimu untuk bersandar kepada Allah dan menjauh
dari berbagai pekerjaan yang dapat menjauhkan engkau dari proses menuntut ilmu
dan mengeraskan hatimu"
(Al-Mushara'ah hal 151(.
Maka
ketahuilah bahwa memalingkan hati dan perhatian yang
besar terhadap dunia, akan melemahkan hafalan dan semangat dalam belajar. Jika
kesibukan telah tergantikan dengan kesibukan dunia maka kesibukan akhirat akan
melemah dan hilang.
Dari Anas bin Malik, ia berkata Rasulullah
bersabda:
مَنْ
كَانَتْ الاَخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ
وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَ هِيَ رَاغمَةٌ. وَ مَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا همَّهُ
جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ
يَأْتِهِ مِنَ الدُّنَيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لهُ
“Barangsiapa yang keinginannya (ambisinya)
hanya kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya,
menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari,
dan barangsiapa yang keinginannya (ambisinya) hanya kehidupan dunia maka Allah
akan jadikan kemiskinan selalu membayang- bayangi diantara kedua matanya,
mencerai- beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali
sekedar apa yang telah ditentukan untuknya” (HR. Tirmidzi).
●●●●
Nasihat kepada para pengumpul dana ummat,
ingatlah bahwa jika engkau disibukan dengan proposal dan yayasan, maka
aktifitas dakwah dan belajarmu akan tersendat. Pikiran dan perhatian yang
tadinya terfokus pada qaul-qaul ulama, akan berganti kepada kalkulasi anggaran
dana dan biaya, belum lagi ambisi perluasan wilayah dan pembebasan tanah.
Wahai para da'i jika keringatmu telah
terbiasa keluar karena menahan rasa lapar didalam perpustakan diawal atau
pertengahan engkau belajar, maka janganlah engkau gadaikan kebiasaan yang mulia
itu dengan keringat yang keluar serta tenaga yang terperas karena memikirkan
berapa besar anggaran yang harus kau dapat dan bagaimana format proposal yang
akan engkau rancang, serta tidur yang tidak nyaman karena merasa dikejar oleh
ummat terhadap pertanggung jawaban harta ummat yang telah engkau garap.
Akhir kalam ...
Ittaqillah... Ittaqillah....
Barakallahu fiikum.
Oleh : Al – Ustadz Junaid Ibrahim Iha
Hafizhahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar