Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa Sallam
bersabda:
اقرأوا
سورة البقرة فإن أخذها بركة و تركها حسرة، و لا يستطيعها البطلة
"Bacalah surat al-Baqarah, karena
mengambilnya adalah berkah dan meninggalkannya adalah penyesalan dan tak akan
mampu para penyihir melawannya." (Lihat Tafsir al-Aisar, karya Syaekh Abu
Bakar al-Jazairi).
Juga sabda beliau Shallallahu'alaihi Wa Sallam:
Juga sabda beliau Shallallahu'alaihi Wa Sallam:
لا
تجعلوا بيوتكم مقابر، فإن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
"Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah
kalian laksana kuburan, karena sesungguhnya setan lari dari rumah yang
dibacakan padanya surat al-Baqarah." (Lihat Tafsir al-Aisar, karya Syaekh
Abu Bakar al-Jazairi).
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata:
من
أراد العلم فليثور القرآن، فإن فيه علم الأولين و الآخرين
"Barangsiapa yang menginginkan ilmu,
hendaklah ia mempelajari al-Qur'an karena padanya terdapat ilmunya orang-orang
terdahulu dan orang-orang-orang masa depan." (Diriwayatkan Ibnu Mubarak
dalam az-Zuhd: 809)
Suatu ketika Abdurrahman bin Yazid pernah
meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa ia berkata:
من
أراد أن يعلم أنه يحب الله و رسوله فلينظر ، فإن كان يحب القرآن فإنه يحب الله و رسوله
"Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa
dirinya mencintai Allah dan dan Rasul-Nya maka hendaklah dia memperhatikan,
jika ia mencintai al-Qur'an berarti ia mencintai Allah dan Rasul-Nya."
(Shohih, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani).
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu juga pernah berkata:
إن
هذا القرآن مأدبة الله فخذوا منه ما استطعتم، فإني لا أعلم شيئا أصفر من خير من بيت
ليس فيه من كتاب الله شيء ، و إن القلب الذي ليس فيه من كتاب الله شيء خرب كخراب البيت
الذي لا ساكن له
"Sesungguhnya al-Qur'an ini adalah
jamuan Allah, maka ambillah darinya semampu kalian. Sungguh aku tidak
mengetahui sesuatu yang lebih kosong dari kebaikan selain rumah yang di
dalamnya tidak ada bacaan al-Qur'an. Sungguh, hati yang di dalamnya tidak ada bacaan
al-Qur'an adalah kehancuran, seperti hancurnya rumah yang tidak
berpenghuni." (HR Ahmad dalam Musnadnya, Shohih)
Wallahu waliyut taufiq
Oleh: Al-Ustadz Junaid Ibrahim Iha hafizhahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar