بسم
الله الرحمن الرحيم
- Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu
berkata:
إِنْ
كُنْتُمْ لَا بُدَّ مُقْتَدِيْنَ، فَاقْتَدُوْا بِالْمَيِّتِ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا
تُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ
"Jika kalian harus mengambil teladan,
maka ambillah teladan dari orang-orang yang telah mati (para sahabat), karena
orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah." (Shifatush shafwah 1/421)
Faedah Ringkas:
1.
Para sahabat nabi
adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan yang tinggi karena mereka hidup
bersama rasulullah berjihad bersamanya dan mendengar langsung
keterangan-keterangan agama dari beliau serta menghafal dan menjaganya dengan
baik. Oleh sebab itu Allah dan rasul-Nya memberikan rekomendasi tentang baik
dan selamatnya agama mereka. Allah Ta'ala berfirman:
وَالسَّابِقُونَ
الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Dan orang-orang yang terdahulu lagi
yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Itulah kemenangan yang agung".
(QS. At-Taubah: 100)
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
وإنَّ
أُمَّتَكُمْ هذِه جُعِلَ عافِيَتُها في أَوَّلِها، وَسَيُصِيبُ
آخِرَها بَلاءٌ، وَأُمُورٌ تُنْكِرُونَها، وَتَجِيءُ فِتْنَةٌ فيُرَقِّقُ بَعْضُها
بَعْضًا،
"Sesungguhnya ummat kalian ini dijadikan
keselamatannya ada pada generasi awalnya, akan meninpa generasi yang akhir
berbagai bencana dan perkara yang kalian ingkari. Dan akan datang berbagai
fitnah yang sebagiannya lebih dahsyat dari sebagian yang lain." (HR.
Muslim)
Hadits ini sangat jelas menunjukan bahwa
generasi yang awal dari ummat ini, mereka adalah generasi terbaik dan generasi
yang diselamatkan dari berbagai fitnah dan penyelewengan sebagaimana tersebut
dalam hadits yang lainnya, Rasulullah bersabda:
خَيْرُ
النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ
أَقْوَامٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ
"Sebaik-baik manusia adalah orang-orang
yang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang setelah mereka
kemudian orang-orang setelah mereka. Kemudian akan datang sebuah kaum yang
persaksian seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului
persaksiannya" (HR. Bukhari)
Demikian pula terpahami dari hadits-hadits diatas
bahwa generasi yang akhir dari ummat ini akan diuji oleh Allah dengan berbagai
macam fitnah dan ujian sehingga banyak dari mereka yang terhempas dari
shirathal mustaqim.
Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
بَدَأَ
الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
"Islam muncul dalam keadaan asing, dan
ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang
terasing." (HR. Muslim)
Dalam riwayat Ahmad, disebutkan:
قيل: ومن الغرباءُ قال: النُّزّاعُ مِنَ
الْقَبائِل
أحمد
شاكر مسند أحمد ٥/٢٩٦ • إسناده صحيح
"Ditanyakan siapa al-ghuroba itu (wahai
Rasulullah)? Beliau menjawab: "Orang-orang yang memisahkan diri dari
kabilah-kabilah (yang sesat)" (Dishohihkan oleh syaekh Ahmad Syakir
rahimahullah)
Dalam riwayat tirmidzi disebutkan,
إِنَّ
الدِّينَ بَدَأَ غَرِيبًا وَيَرْجِعُ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ
مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِي
"Sesungguhnya agama islam itu bermula
dalam keadaan asing dan akan kembali asing, maka beruntunglah orang-orang yang
asing, yaitu orang orang yang memperbaiki sunnahku yang telah dirusak oleh
orang-orang setelahku". (Imam Tirmidzi berkata: Hadist Hasan Shohih)
2.
Generasi yang aman
dari fitnah itulah generasi yang lebih pantas untuk dijadikan panutan dan
mereka semuanya telah wafat, maka inilah yang diisyaratkan oleh sahabat yang
mulia ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu.
3.
Adapun generasi
belakangan adalah generasi yang dikepung dengan berbagai fitnah sehingga
sedikit sekali dari mereka yang keluar dari fitnah-fitnah itu dalam keadaan
selamat. Hal ini menunjukan kepada kita tentang keutamaan kembali kepada manhaj
salaf. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا
مِنْ نَبِيٍّ بَعَثَهُ اللَّهُ فِي أُمَّةٍ قَبْلِي إِلَّا كَانَ لَهُ مِنْ أُمَّتِهِ
حَوَارِيُّونَ وَأَصْحَابٌ يَأْخُذُونَ بِسُنَّتِهِ وَيَقْتَدُونَ بِأَمْرِهِ ثُمَّ
إِنَّهَا تَخْلُفُ مِنْ بَعْدِهِمْ خُلُوفٌ يَقُولُونَ مَا لَا يَفْعَلُونَ وَيَفْعَلُونَ
مَا لَا يُؤْمَرُونَ
"Tidaklah seorang nabi yang diutus oleh
Allah pada suatu umat sebelumku melainkan dia memiliki pembela dan sahabat yang
memegang teguh sunah-sunnahnya dan mengikuti perintah-perintahnya, kemudian
datanglah setelah mereka suatu kaum yang mengatakan sesuatu yang tidak mereka
lakukan, dan melakukan sesuatu yang tidak diperintahkan." (HR. Muslim)
- Al-Imam Al-Auza'i rahimahullah berkata:
اصبر
نفسك على السنة، وقف حيث وقف القوم، وقل بما قلوا، وكف عما كفوا عنه، وسلك سبيل سلفك
الصالح
"Sabarkan dirimu diatas Sunnah,
berhentilah pada apa yg para salaf berhenti padanya, dan berucaplah dengan apa
yg mereka ucapkan, serta tahanlah dirimu dari apa yang mereka menahan diri
darinya, dan tempuhlah jalan para salafmu yang shalih." (Al-Hilyah: 8137 dengan sanad yang Shahih
sebagaimana dikatakan oleh guru kami Asy-Syaikh Muhammad Mani' hafizhahullah).
Wabillahi Taufiq
Semoga bermanfaat
Oleh : Al – Ustadz Junaid Ibrahim Iha
Hafizhahullah
----------
Diatas Pesawat Menuju Kota Nabi :
19 - Ramadhon - 1440 H
24 - Mei - 2019 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar