بسم الله الرحمن الحيم
ظهر
الفساد في البر و البحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقهم بعض الذي عملوا لعلهم يرجعون
“Telah nyata dimuka bumi kerusakan di
daratan dan di lautan sebagai akibat dari perbuatan manusia, agar Allah
merasakan kepada mereka sebagian dari apa yang mereka kerjakan, semoga dengan
itu mereka kembali kepada kebenaran.” (QS. Ar-Rum: 41)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kerusakan
itu adalah berkurangnya berkah karena ulah para hamba Allah, agar dengan demikian mereka mau
bertaubat.” (Lihat tafsir Ibnu Abi Hatim)
Dengan memperhatikan ayat diatas dan
penjelasan Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu, maka dapat kita pahami bahwa terkadang azab yang Allah turunkan kepada
manusia itu berfungsi sebagai peringatan kepada manusia atas perbuatan mereka
dengan maksud agar mereka kembali dari ketersesatan atau kezholiman mereka.
Dan diantara rahmat Allah Ta’ala adalah Allah memberikan kepada manusia
jaminan keamanan dari azab-Nya sebagai bentuk perlindungan kepada mereka.
Allah Ta'ala berfirman:
وَمَا
كَانَ ٱللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَأَنتَ فِيهِمۡۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ
مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ
“Dan Allah tidak menurunkan azab atas
mereka sedangkan engkau ada ditengah-tengah mereka. Dan juga Allah tidak akan
mengazab mereka sedangkan mereka meminta ampun kepada Allah.” (QS. Al-Anfal: 33)
Dalam ayat yang mulia ini Allah Ta’ala menegaskan bahwa terhalangnya azab kepada manusia, dengan dua sebab yakni:
1.
Keberadaan Rasulullah
Shallallahu 'alaihi Wa Sallam ditengah-tengah mereka (ini terjadi tatkala
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam masih hidup).
2.
Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Ta'ala.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam
bersabda:
أنزل
الله علي أمانين لأمتي وما كان الله معذبهم و هم يستغفرون فإذا مضيت تركت فيهم
الإستغفارإلى يوم القيامة
“Allah telah menurunkan kepadaku dua
jaminan keamanan bagi ummatku; (1) Dan tidaklah Allah akan menyiksa mereka sedang engkau ada di
tengah-tengah mereka, dan (2) Dan Allah tidak akan menyiksa mereka
sedangkan mereka meminta ampun/ beristigfar. Maka
apabila aku meninggal dunia, aku tinggalkan dikalangan mereka jaminan keamanan
yang lainnya, yaitu al-istighfar yang jaminan ini berlaku sampai hari kiamat.” (HR.
Tirmidzi)
Maka dari itu
hendaklah kita memperbanyak beristighfar kepada Allah Ta’ala sebagai suatu
bentuk ketundukan kita dan kesadaran akan kelemahan kita sebagai manusia yang
lemah dan seorang yang jatuh dan terjatuh ke dalam dosa kepada Allah Ta’ala.
Semoga pembahasan ini dapat bermanfaat
bagi kita Insyaallah.
Wallahu Waliyu Taufiq
✏Al-Ustadz Junaid Ibrahim Iha hafizhahullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar