Senin, 22 Oktober 2018

Andai Kita Merenung

Andai kita boleh sama-sama merenung, maka marilah kita merenungi masalah yang kami cantumkan berikut ini:

Banyak impian yang terlintas namun semuanya sulit dicapai, terlepaslah harapan demi harapan jika yang ada hanya harapan tanpa amalan.

Jika boleh aku berkata, tinggalkanlah sesuatu yang tak mungkin digapai lagi.

Sungguh engkau mencari kebenaran pada tempat yang salah andai engkau tidak punya keberanian.

Barangsiapa yang melangkah maju satu langkah, sungguh dia telah mendapatkan satu kesempatan.

Kecerdasan dapat membuat seseorang bisa menundukan dunia, namun sayangnya kebanyakan manusia tersenyum ataupun tertawa karena apa yang keluar dari lisan seseorang.

Padahal lisan adalah pedang bermata dua, jika seseorang menggunakannya untuk kebaikan maka dia akan menjadi nikmat, namun jika seseorang menggunakannya untuk keburukan maka dia akan menjadi bencana.

Sebagian ahli hikmah berkata: "Jika lisanmu baik maka kebaikan yang kan engkau dapat, namun jika lisanmu buruk maka keburukanlah yang kan engkau tuai."

Ingatlah ! Setiap apa yang diucapkan oleh seorang hamba, akan dicatat dan ditampakkan pada hari kiamat.

Allah Ta'ala berfirman:

وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ . كِرَامًا كَاتِبِينَ . يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

"Sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi, yang mulia (disisi Allah) yang mencatat (amalan-amalanmu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Infithar: 10)

Bahkan tidakkah kita mengetahui bahwa Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa saling bergantian mengunjungi dan menjaga hamba-hambaNya?

Rasulullah ﷺ bersabda :

يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلَائِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلَائِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِي فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ

"Para Malaikat malam dan Malaikat siang silih berganti mendatangi kalian. Dan mereka berkumpul saat shalat Fajar (Subuh) dan 'Ashar. Kemudian Malaikat yang menjaga kalian naik ke atas hingga Allah Ta'ala bertanya kepada mereka, dan Allah lebih mengetahui keadaan mereka (para hamba-Nya): 'Dalam keadaan bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaKu? ' Para Malaikat menjawab: 'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang mendirikan shalat. Begitu juga saat kami mendatangi mereka, mereka sedang mendirikan shalat'." (HR. Bukhari)

Allah Ta'ala mengabarkan keadaan hari kiamat tatkala manusia merasa kaget disaat seluruh amalan mereka ditampakan dan tidak seorangpun dizholimi pada hari itu.

Allah Ta'ala berfirman :

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا ۚ وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا ۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

"Dan (ketika) diletakkan kitab (catatan amal perbuatan), lalu kamu melihat orang-orang yang berdosa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) padanya, dan mereka berkata: "Aduhai celakalah kami kitab apakah(ini) yang tidak meninggalkan (perkara) yang kecil maupun yang besar, melainkan ia mencatat semuanya. Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan (tertulis) padanya. Dan Rabbmu tidak menzholimi seorangpun." (QS. Al-Kahfi: 49)

Saudaraku!
Tidaklah setiap apa yang keluar dari lisan seseorang kecuali dihadapannya ada dia malaikat yang mencatatnya.

Asy-Syaekh Sholih Fauzan berkata:

من جملة الكبائر ما يصدر عن الإنسان من الكلام الذي يتساهل فيه كثير من الناس ، و يظنون أنه قد قيل و انتهى ، و ليس الأمر كذالك ....

"Diantara sejumlah dosa besar yang terjadi pada manusia adalah sebab ucapan yang kebanyakan manusia bermudah-mudah terhadapnya(menggampang-gampangkan), dan mereka menyangka bahwa masalahnya hanya sekedar diucapkan terus selesai, padahal tidak demikian ... (sampai pada ucapan beliau ucapan itu bisa menjadi kebaikan atau bisa menjadi bencana bagimu)." (Lihat Syarh Al-Kaba'ir syaekh Muhammad bin Abdul Wahhab oleh syaekh Sholih Fauzan)

Saudaraku!
Jika kita telah mengetaui bahwa lisan adalah pisau yang bermata dua maka tentunya kita harus berhati-hati dalam bermain-main dengan pisau tersebut agar tidak tersayat karena salah memegangnya.

Wallahu Waliyut Taufiq

✏Al-Ustadz Junaid Ibrahim Iha hafizhahullah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar