Berkata Imam Abu Dawud dalam Sunannya:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَوْفٍ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ ثُمَّ جَلَسَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرٌ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ عِشْرُونَ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ فَرَدَّ عَلَيْهِ فَجَلَسَ فَقَالَ ثَلَاثُونَ
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ سُوَيْدٍ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ قَالَ أَظُنُّ أَنِّي سَمِعْتُ نَافِعَ بْنَ يَزِيدَ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو مَرْحُومٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَعْنَاهُ زَادَ ثُمَّ أَتَى آخَرُ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ وَمَغْفِرَتُهُ فَقَالَ أَرْبَعُونَ قَالَ هَكَذَا تَكُونُ الْفَضَائِلُ
"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Auf dari Abu Raja dari Imran bin Hushain ia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam dan mengucapkan, "Assalamu Alaikum?" Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam kemudian bersabda: "Sepuluh." Setelah itu ada seseorang datang dan mengucapkan salam, "Assalamu Alaikum Warahmatullah." Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Dua puluh." Setelah itu ada lagi orang datang dan mengucapakan salam, "Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wa barakaatuh." Beliau membalas salam orang tersebut lalu duduk, beliau bersabda: "Tiga puluh." Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Suwaid Ar Ramli berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam berkata, "Aku mengira, bahwa aku mendengar Nafi' bin Yazid berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Marhum dari Sahl bin Mu'adz bin Anas dari Bapaknya dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam dengan makna yang sama. Ia menambahkan, "Kemudian datang orang lain dan mengucapkan "Assalamu 'alaikum Warahmatullah Wa Barakaatuhu Wa Maghfiratuh." Beliau lalu bersabda: "Empat puluh." Imran berkata, "Seperti inilah fadilah."
Dari Zaid bin Arqom, ia berkata:
كان رسولُ اللهِ ﷺ إذا سلَّمَ علينا فردَدنا عليه قلنا وعليكَ السلامُ ورحمةُ اللهِ وبركاتُه ومغفرتُه
"Jika Rasulullah memberikan salam kepada kami maka membalasnya "Wa'alaikas Salam Warahmatullahi Wabarakatuh Wa Magfiratuh"
(Diriwayatkan oleh Ibnu Adi dalam al-Kamil Fid Dhu'afa)
●●Faedah Singkat:
- Hadits Abu Dawud dishahihkan oleh Asy-Syaekh al-Albani rahimahullah.
-Membalas salam dengan tambahan lafadz "Wa Magfiratuh" adalah sunnah dan mempunyai keutamaan sebagaimana termaktub dalam hadits Imran bin Husain yang ditakhrij oleh imam Abu Dawud diatas.
-Membalas salam dengan tambahan kalimat "Wa Magfiratuh" adalah sunnah yang telah ditinggalkan, maka seyogyanya dihidupkan kembali. Dan tentu menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan mendapatkan pahala yang berlipat.
-Orang yang paling berpegang teguh dengan sunnah dan paling gigih dalam mengamalkannya adalah orang yang paling baik keadaannya. Bahkan kesungguhan berpegang teguh dengan sunnah adalah tolak ukur untuk mengambil ilmu darinya. Imam Ibrahim An-Nakha'i rahimahullah berkata:
كانوا إذا أتوا الرجل يأخذون عنه العلم : نظروا إلى صلاته و إلى سنته و إلى هيئته ، ثم يأخذون عنه
"Dulunya para salaf apabila datang kepada seseorang untuk mengambil ilmu darinya, maka mereka memperhatikan sholatnya, sunnahnya (pengamalannya terhadap sunnah Rasul), dan keadaannya, (jika ini semua baik maka) kemudian mereka baru mengambil ilmu darinya." (Lihat al-Ihtimam bis Sunan an-Nabawiyah, hal 12 Karya DR Abdus Salam bin Barjas rahimahullah).
-Berpegang dengan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam adalah merupakan bukti kebenaran cintanya kepada Allah Ta'ala, serta tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam.
▪Imam Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:
فكان علامة حبهم إيّاه : اتّباع سنة رسوله
"Tanda cinta mereka kepada Allah adalah mengikuti sunnah Rasul-Nya." (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya).
▪Imam Bisyr al-Haafi berkata:
علامة طاعة الله: تسليم أمره ، و علامة حب رسول الله: تسليم آثاره و العمل على سنته و لا يلتفت إلى غيره
"Tanda ketaatan kepada Allah Ta'ala adalah menerima seluruh perintah-Nya, dan tanda cinta kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wa Sallam adalah dengan menerima atsar-atsar yang datang dari beliau serta beramal sesuai dengan sunnahnya dan tidak perduli kepada selain sunnah beliau." (Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya).
Wabillahi Taufiq
✏Oleh: Al-Ustadz Junaid Ibrahim Iha hafizhahullah
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar