بِسۡمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Berkata Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail
al-Bukhari rahimahullah dalam shohihnya:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَازِمٍ قَالَ
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا
فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي
بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ
فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا
قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna berkata, Muhammad bin Hazm berkata, telah menceritakan kepada kami Al
A'masy dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu 'Abbas berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:
"Sesungguhnya keduanya (penghuni kubur) sedang disiksa, dan keduanya
disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak menutup diri
dari kencing, sementara yang satunya suka mengadu domba." Kemudian beliau
mengambil pelepah kurma yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua
bagian kemudian menancapkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para
sahabat pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan
ini?" beliau menjawab: "Semoga siksa keduanya diringankan selama
pelepah ini belum kering."
📖Faedah
Umum
Secara tegas hadist ini memberikan pelajaran
bahwa adanya adzab kubur demikian pula adanya nikmat kubur sebagaimana
disebutkan dalam hadist yang lain. Dan telah dimaklumi bahwa ada amalan-amalan
tertentu yang dapat menjadi sebab terkena adzab kubur maupun mendapatkan nikmat
kubur, sebagaimana adu domba dan tidak berhati-hati dari air kencing dapat
menyebabkan tertimpah adzab kubur.
Al-Hafidz Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
" Sebagian ulama menyebutkan rahasia dibalik pengkhususan masalah
"KENCING DAN NAMIMAH" sebagai faktor
Siksa kubur, yaitu karena alam kubur adalah
rumah utama menuju kampung akhirat. Kemaksiatan yang akan diberi balasan pada
hari kiamat ada dua macam: Hak Allah dan hak hamba. Hak Allah yang pertama kali
diadili adalah Sholat sedangkan hak hamba adalah darah. Adapun barzakh adalah
tempat untuk mengadili dua hak tersebut. Perantara sholat adalah suci dari
hadast dan najis sedangkan perantara pertumpahan darah adalah namimah dan
mencela kehormatan. Jadi dalam alam barzakh dimulai untuk membuka kedua
perantara tersebut. (Lihat Ahwalul kubur, hal 89)
📚Pelajaran
Hadist:
1. Adzab dan nikmat kubur adalah merupakan
perkara goib yang wajib diimani. Mengimaninya adalah merupakan bagian dari iman
terhadap adanya hari kiamat.
2. Adzab kubur yang di maksud dalam hadist
adalah siksa kubur yang akan diderita oleh kaum muslimin bukan orang-orang
kafir, kerena sebagaimana yang dimaklumi bahwa orang-orang kafir nyata atas
mereka siksa kubur dan siksa neraka. Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa Sallam
bersabda:
إنَّ
المؤمنَ في قبرِه لفي روضةٍ خَضراءَ، فيُرحَّبُ لهُ فيه
سبعينَ ذراعًا، ويُنوَّرُ لهُ كالقمرِ ليلةَ البدرِ، أتَدرونَ فيم أُنزلتْ هذهِ
الآيةُ ( فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيامَةِ أَعْمى)
قال: أتَدرونَ ما المعيشةُ الضَّنكُ؟ قالوا: اللهُ ورسولُه أعلمُ قال: عَذابُ
الكافرِ في قبرِه، والَّذي نفسي بيدِه إنَّه يُسلَّطُ عليهِ تِسعةٌ
وتِسعونَ تِنِّينًا، أتدرونَ ماالتِنِّينُ؟ تِسعونَ حيةً لكلِّ حيَّةٍ سبعُ رؤوسٍ
يلسَعونَه ويخدِشونَه إلى يومِ القيامةِ
"Sesungguhnya orang mukmin di dalam kuburnya
berada di dalam suatu taman yang hijau, dan diluaskan kuburnya seluas tujuh
puluh hasta, lalu diberi cahaya bagaikan bulan purnama. Tahukah kalian
sehubungan dengan apakah ayat berikut diturunkan: “maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit” (Thaha: 124) Tahukah kalian apakah yang
dimaksud dengan penghidupan yang sempit?" Mereka menjawab, "Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah, bersabda: Azabnya orang
kafir di dalam kuburnya. Demi Allah yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya,
sesungguhnya dia dikuasai oleh sembilan puluh sembilan ular naga. Tahukah
kalian apakah ular naga itu? Yaitu sembilan puluh sembilan ular besar, tiap
ekor ular mempunyai tujuh kepala; semuanya senantiasa menyengatnya, mematuki,
dan mencakarinya sampai hari kiamat nanti. ( Dihasankan oleh Syaikh Albani
dalam Shohih At- Taraghib)
🔰
Dosa - dosa yang dapat menyebabkan adzab kubur:
✔Siksa
akibat makan riba, orang yang makan riba akan disiksa dengan berenang di suatu
sungai sambil dilempari dengan batu dan setiap kali dia sampai di tepi sungai
maka batu-batu itu aku dimasukkan ke mulutnya sampai dia menelannya kemudian
dia kembali berenang dan begitu seterusnya. (Lihat Shohih Bukhari: 1387)
✔
Disiksa karena ratapan orang yang hidup untuk kematiannya.
Rasulullah bersabda:
مَنْ نِيحَ عَلَيْهِ يُعَذَّبُ بِمَا
نِيحَ عَلَيْه
"Barangsiapa yang meratapi mayat maka
mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya". (HR. Bukhari)
الْمَيِّتُ
يُعَذَّبُ فِي قَبْرِهِ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ
"Sesungguhnya mayat akan disiksa di
kuburnya disebabkan tangisan orang yang masih hidup kepadanya".(HR.
Bukhari)
📃
Catatan:
- Meratap/menangisi kematian seseorang dengan
tangisan yang berlebihan adalah merupakan kebiasaan orang- orang jahiliyah
- Orang-orang jahiliyah saling berwasiat
untuk melakukan ratapan, sebagaimana yang tersebut dalam syair
إذا
مِتُّ فَانْعِيْنِيْ بِمَا أَنَا أهْلُهُ # وَشَقِّي عَلَيَّ الْجَيْبَ يَا
ابْنَةَ مَعْبَدٍ
" jika aku nanti wafat, maka ratapilah
kematian ku sesuai dengan jasa yang aku miliki,
Dan sobeklah salam bosanamu untuk meratapi
kematianku wahai putri Ma'bad."
- Jumhur ulama berpendapat orang yang
berwasiat kepada keluarganya untuk melakukan ratapan atas kematiannya dan
keluarganya melaksakan wasiat tersebut, maka orang seperti inilah yang mendapat
siksa akibat ratapan keluarganya. Adapun apabila ada anggota keluarga yang
meratapi kepergian Seseorang tanpa ada wasiat darinya maka sang mayit tidak
akan mendapat kiriman dosa atas perbuatan ratapan tersebut. ( Lihat Syarh
Shohih Muslim oleh imam An-Nawawi rahimahullah)
✔
Disiksa karena perbuatan mengadu domba/namimah
لَا
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
"Tidak masuk Surga pelaku namimah"
(HR. Muslim)
✔Disiksa
karena tidak besuci dan berhati-hati dari air kencing. Rasulullah bersabda:
أَكْثَرُ
عَذَابِ القَبْرِ مِنَ البولِ
" Kebanyakan siksa kubur itu disebabkan
oleh air kencing" (HR. Ahmad)
✔Disiksa
karena menggibah. Rasulullah bersabda:
لَمَّا
عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ
وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَؤُلَاءِ
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ
"Ketika aku dimi'rajkan, aku melewati
suatu kaum yang kuku mereka terbuat dari tembaga, kuku itu mereka gunakan untuk
mencakar muka dan dada mereka. Aku bertanya, "Wahai Jibril, siapa mereka
itu?" Jibril menjawab, "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan
daging manusia (ghibah) dan merusak kehormatan mereka." (HR. Ahmad dan Abu
Dawud. Hadits Shohih, lihat Silsilah ash-Shohihah no 533)
مَنْ
قَالَ فِيْ مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيْهِ أَسْكَنَهُ اللهُ رَدْغَةَ الْخِبَالِ
حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ
"Barangsiapa yang berbicara jelek
tentang seorang mukmin (dengan kejelekan) yang tidak dimilikinya, maka Allah
akan minumkan kepadanya lumpur perasan(nanah) penduduk neraka sampai dia keluar
dari sesuatu yang dia katakan itu (taubat dan minta maaf)." (HR. Abu
Dawud, lihat shohih Targhib wa Tarhib no 2845)
📃
Catatan:
- Yang dianjurkan adalah membela kehormatan
saudaranya tatkala saudaranya dighibahi.
Rasulullah bersabda:
مَنْ
ذَبَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيهِ بِالْغِيبَةِ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ
يُعْتِقَهُ مِنْ النَّارِ
"Barangsiapa yang membela kehormatan
saudaranya dari ghibah, maka sungguh wajib bagi Allah untuk membebaskannya dari
api Neraka." (HR. Ahmad, lihat shohih Targhib wa Tarhib no 2847)
مَنْ
رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ رَدَّ اللهُ عَنْ وَجْهِ النَّارَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barangsiapa yang mencegah (ghibah) dari
kehormatan saudaranya, niscaya Allah akan mencegah neraka dari wajahnya pada
hari kiamat" (HR. Tirmidzi, hadits hasan)
🔰
Amalan-Amalan yang Dapat Menyelamatkan Dari Siksa Kubur
Pada umumnya semua amalan sholeh dapat
menjadi sebab selamat dari adzab/ siksa kubur. Adapun amalan khusus yang dapat
menjadi sebab selamat dari siksa kubur adalah sebagai berikut:
✔
Mati syahid di medan perang. Seorang laki-laki bertanya kepada:
يَا
رَسُولَ اللَّهِ مَا بَالُ الْمُؤْمِنِينَ يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ إِلَّا
الشَّهِيدَ قَالَ كَفَى بِبَارِقَةِ السُّيُوفِ عَلَى رَأْسِهِ فِتْنَةً
"Wahai Rasulullah, Mengapa kaum mukminin
diuji di dalam kuburan mereka kecuali orang yang mati syahid?" beliau
bersabda: "Cukuplah dengan kilatan pedang di atas kepalanya (orang yang
mati syahid) sebagai ujian baginya."( HR. An-Nasa'i. Shohih)
✔
keluar untuk menjaga perbatasan wilayah islam(ribath). Rasulullah bersabda:
رِبَاطُ
يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ وَإِنْ مَاتَ جَرَى
عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ
وَأَمِنَ الْفَتَّانَ
"Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari
semalam lebih baik dari pada puasa sunnah dan shalat malam sebulan penuh, jika
dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir sebagaimana yang pernah dia
amalkan, dan diberi rezki serta terbebas/ diselamatkan dari fitnah(ujian) dalam
kuburnya." (HR. Muslim)
✔
Berdoa agar terhindari dari siksa kubur. Rasulullah bersabda:
إِذَا
فَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنْ التَّشَهُّدِ الْآخِرِ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ
أَرْبَعٍ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Jika salah seorang diantara kalian
selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari
empat perkara, yaitu; siksa jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan
kematian, dan keburukan Al Masih Ad Dajjal." (HR. Muslim)
✔
Meninggal karena sebab sakit perut. Rasulullah bersabda:
مَنْ
مَاتَ فِيْ الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
"Barangsiapa yang mati karena sebab
sakit perut, maka dia dalam keadaan syahid." (HR. Muslim)
✔
Meninggal pada malam atau hari jum'at. Rasulullah bersabda:
مَا
مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا
وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Tidaklah seorang muslim yang wafat pada
hari jum'at atau malam jum'at, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur"
(HR. Tirmidzi. Hadits hasan)
✔
Membaca, mempelajari dan mengamalkan al-qur'an. Rasulullah bersabda:
يُؤْتَى
الرَّجُلُ فِيْ قَبْرِهِ، فَإِذَا أُتِيَ مِنْ قِبَلِ رَأْسِهِ دَفَعَتْهُ
تِلَاوَةُ الْقُرْآنِ
"Seseorang akan didatangi di dalam
kuburnya, maka ketika didatangi dari arah kepalanya, bacaan al-qur'an dapat
mencegahnya." (Lihat Shohih Targhib wa Tarhib no 3561)
✔
Membaca surat al-Mulk. Rasulullah bersabda:
يُؤتى الرَّجلُ في
قبرِهِ فتُؤتى رِجلاهُ فتقولُ رِجلاهُ: ليسَ لَكُم على ما قِبَلي سَبِيلٌ كانَ
يقومُ يقرأُ بِيْ سُوْرَةَ المُلكِ، ثمَّ يُؤْتَى من قِبَلِ صَدرِهِ أو قالَ
بَطْنِهِ، فيقولُ: ليسَ لَكُم عَلى ما قِبَلِي سَبِيلٌ كانَ يَقرأُ بي سورةَ
الملكِ، ثمَّ يُؤتى مِن قِبَلِ رأسِهِ فيقولُ: ليسَ لَكُم على ما قِبَلي
سبيلٌ كانَ يقرأُ بي سورةَ الملكِ، قالَ: فَهيَ المانعةُ تمنَعُ مِن عَذابِ القبرِ
وَهيَ في التَّوراةِ سورَةُ الملكِ، من قرأَها في ليلةٍ فقد أَكْثرَ وأَطْيَبَ
"Seseorang akan didatangi di dalam
kuburnya, lalu di hampiri dari arah kedua kakinya maka kakinya berkata:
"Tidak ada jalan bagimu(untuk menyiksaku) dari arahku, karena dia selalu
membaca surat al-Mulk untukku." Kemudian didatangi dari arah dadanya atau
perutnya, maka dada atau perutnya berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari
arahku, karena dia selalu membaca surat al-Mulk untukku". Kemudian
didatangi dari arah kepalanya, maka kepalanya berkata: " Tidak ada jalan
bagimu dari arahku, karena dia selalu membaca surat al-Mulk untukku". Maka
ia(surat al-Mulk) adalah penghalang yang menghalanginya dari adzab kubur. Iya
di dalam Taurat juga disebut surat al-Mulk. Siapa saja yang membacanya di malam
hari, maka berarti dia telah berbuat banyak dan telah berbuat baik." (HR.
Al-Hakim dalam Mustadraknya. Hadits shohih)
مَنْ
قَرَأَ [ تَبَـٰرَكَ ٱلَّذِی بِیَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ ] كُلَ لَيْلَةٍ مَنَعَهُ اللهُ
مِنْ عَذابِ الْقَبْرِ
"Barangsiapa yang membaca,
"Tabaarakalladzi biyadihil Mulk" (surat al-Mulk) pada setiap malam,
niscaya Allah menghalanginya dari adzab kubur dengannya (surat al-Mulk)."
(Lihat Shohih Targhib wa Tarhib no 1475)
📃
Catatan:
- Nabi selalu membaca surat as-Sajadah dan
surat al-Mulk ketika akan tidur. (Lihat hadits Tirmidzi no 2892)
Demikianlah yang dapat disampaikan pada
kajian ini.
Semoga bermanfaat.
Oleh : Al - Ustadz Junaid Ibrahim Iha hafizhahullah
Jayapura:
22 - Dzulqa'dah - 1440 H
25 - Juli - 2019 M